Saturday, 1 August 2015

Tanpa Konflik, Anwar Pimpin DPRD Provinsi NTT






H. Anwar Pua Genoh SH. resmi dilantik jadi Ketua DPRD Provinsi NTT Periode 2014-2019. Sebagai kader Golkar yang beragama Islam, Anwar diterima dengan sangat baik oleh seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Oleh : Lucius W. Luly
Paham Demokrasi mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan, menolak tirani mayoritas kepada minoritas. Karenanya, terasa sangat miris jika hidup di alam demokrasi, saat masih ada pihak yang mendebatkan syarat agama pejabat publik secara vulgar. Jika hari-hari belakangan ini, kita menyaksikan Front Pembela Islam (FPI) menolak Ahok (Basuki Cahaya Purnama) menjadi Gubernur DKI, ada pemandangan berbeda yang indah di Nusa Tenggara Timur. Hari Rabu (12/11) telah dilangsungkan dengan hikmat, Rapat Paripurna Istimewa terkait Pengucapan Sumpah/Janji Pimpinan DPRD Provinsi NTT untuk Masa Jabatan 2014-2019. Sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 161.53-3912, Tanggal 6 November 2014, telah ditetapkan empat orang Pimpinan DPRD Provinsi NTT. Terpilih sebagai Ketua : H.Anwar Pua Geno,SH yang juga adalah Wakil Ketua I DPD Partai Golkar NTT. Sementara tiga wakilnya yaitu Nelson Obed Matara,S.IP,M.Hum berasal dari PDI Perjuangan NTT (Sekretaris DPD NTT), Gabriel Abdi Kesuma Beri  Binna dari Partai Gerindra (Sekretaris DPD NTT) dan Alexander Take Ofong,S.Fil dari Partai Nasional Demokrat (Sekretaris DPW NTT). Acara yang berlangsung di Aula Utama El Tari itu dipandu langsung oleh Ketua Pengadilan Tinggi Kupang, Robinson Tarigan,SH.
Dalam Sambutannya, Gubernur NTT Drs.Frans Lebu Raya, memberikan ucapan selamat dengan bangga kepada pimpinan DPRD terpilih. “Di tengah-tengah kita, di hadapan seluruh rakyat NTT yang menyaksikan peristiwa bermartabat ini, rakyat NTT memberi mandat kepada keempat pemuda daerah ini, sebagai pimpinan DPRD Provinsi NTT yang terhormat. Di pundak keempat pemuda ini, rakyat daerah meletakan harapannya, untuk bermitra, untuk mengawasi dan terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah ini. Keempatnya kini, bukan lagi mewakili agama, partai politik apalagi kepentingan pribadi dan golongan. Eksistensi mereka diorientasikan pada tersalurnya aspirasi rakyat NTT, terselenggaranya pemerintahan, terpenuhinya kebutuhan dan pengendalian anggaran untuk hidup rakyat NTT yang makin bermartabat” demikian katanya seraya mengucapkan terima kasih untuk Pimpinan Sementara DPRD Provinsi NTT. Lebih lanjut, NTT satu mengingatkan berbagai persoalan masyarakat yang perlu diselesaikan bersama. “Terdapat pula beberapa fenomena yang masih perlu disikapi secara arif seperti, berkurangnya air dan mengeringnya sumber air karena penggundulan hutan dan musim kemarau ekstrim. Lahan makin sempit karena pertambahan penduduk, konversi lahan pertanian untuk pemukiman, terkikisnya budaya gotong royong dalam bertani dan perubahan pola kepemilikan lahan. Masalah lainnya adalah terkait isu perdagangan manusia yang kian marak terjadi, masalah TKI/TKW dan fenomena gunung es HIV/AIDS, perjuangan provinsi kepulauan, pertambangan serta masalah sosial lainnya” lanjut Frans Lebu Raya.
Sementara itu, dalam pernyataan pembuka yang dibawakan oleh Alfridus Bria Seran,ST selaku pimpinan DPRD sementara, disampaikan juga ucapan terima kasih kepada pemerintah Provinsi NTT untuk dukungannya selama kurang lebih dua bulan kepemimpinan mereka. Dirinya bersama Nelson Obed Matar,S.IP,M.Hum dan sembilan Fraksi yang ada di DPRD Provinsi NTT tetap mengharapkan dukungan kerjasama ke depannya. Selanjutnya akan segera dilakukan pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang antara lain terdiri dari Lima Komisi dan Badan Musyawarah, Badan Legislasi, Badan Anggaran serta Badan Kehormatan.
Pada pernyataan penutupan, H.Anwar Pua Geno,SH selaku Ketua Defenitif menyampaikan terima kasih untuk dukungan seluruh komponen masyarakat Nusa Tenggara Timur kepada mereka. Secara khusus disebutkan terima kasih untuk masyarakat di Daerah Pemilihan NTT V (Ngada, Sikka, Ende, Nagekeo), masyarakat Daerah Pemilihan NTT II (Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua) dan masyarakat Daerah Pemilihan NTT VI (Alor, Flores Timur, Lembata). Dalam kesempatan tersebut, Anwar juga menyampaikan ajakan untuk menjadikan lembaga DPRD sebagai rumah ide, rumah gagasan, rumah besar bagi aspirasi masyarakat NTT. Anwar mengajak agar seluruh anggota DPRD Provinsi NTT dapat bekerjasama menjadi negarawan bukan sekedar sebagai seorang politisi. Saatnya sekarang, bekerja untuk membangun NTT dalam semangat Merah Putih, untuk mewujudkan NTT hebat.
Untuk memeriahkan acara pelantikan tersebut, Sekretariat DPRD Provinsi NTT selaku panitia, menghantarkan para wakil rakyat itu dari Gedung DPRD menuju Aula Utama El Tari dengan tarian Saraaki, asal Nagekeo yang dibawakan oleh 19 orang penari. Nampak hadir dalam acara tersebut para undangan antara lain dari unsur Forkompinda Provinsi NTT, Anggota DPR RI dan DPD RI asal Provinsi NTT seperti Ibrahim A. Meda, para pimpinan parta politik tingkat pusat maupun provinsi, para sesepuh seperti Mantan Wakil Gubernur NTT Eston Foenay, para Bupati/Walikota se-NTT, Ketua KPUD Provinsi NTT, Ketua Panwaslu Provinsi NTT, Pimpinan/Tokoh Agama dan para tokoh lainnya serta Pimpinan LSM dan Media Massa. Suasana kekeluargaan, persahabatan yang akrab sangat terasa dalam momen pelantikan itu. Haruskah masyarakat DKI, FPI dan Calon Gubernurnya belajar berdemokrasi ke NTT?
Viva Demos Cratein…



0 komentar:

Post a Comment