H. Anwar Pua Genoh SH. resmi dilantik
jadi Ketua DPRD Provinsi NTT Periode 2014-2019. Sebagai kader Golkar yang
beragama Islam, Anwar diterima dengan sangat baik oleh seluruh masyarakat Nusa
Tenggara Timur.
Oleh : Lucius W. Luly
Paham Demokrasi mengajarkan
kita untuk menghargai perbedaan, menolak tirani mayoritas kepada minoritas. Karenanya,
terasa sangat miris jika hidup di alam demokrasi, saat masih ada pihak yang
mendebatkan syarat agama pejabat publik secara vulgar. Jika hari-hari
belakangan ini, kita menyaksikan Front Pembela Islam (FPI) menolak Ahok (Basuki
Cahaya Purnama) menjadi Gubernur DKI, ada pemandangan berbeda yang indah di
Nusa Tenggara Timur. Hari Rabu (12/11) telah dilangsungkan dengan hikmat, Rapat
Paripurna Istimewa terkait Pengucapan Sumpah/Janji Pimpinan DPRD Provinsi NTT
untuk Masa Jabatan 2014-2019. Sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor :
161.53-3912, Tanggal 6 November 2014, telah ditetapkan empat orang Pimpinan
DPRD Provinsi NTT. Terpilih sebagai Ketua : H.Anwar Pua Geno,SH yang juga
adalah Wakil Ketua I DPD Partai Golkar NTT. Sementara tiga wakilnya yaitu
Nelson Obed Matara,S.IP,M.Hum berasal dari PDI Perjuangan NTT (Sekretaris DPD NTT),
Gabriel Abdi Kesuma Beri Binna dari
Partai Gerindra (Sekretaris DPD NTT) dan Alexander Take Ofong,S.Fil dari Partai
Nasional Demokrat (Sekretaris DPW NTT). Acara yang berlangsung di Aula Utama El
Tari itu dipandu langsung oleh Ketua Pengadilan Tinggi Kupang, Robinson Tarigan,SH.
Dalam Sambutannya, Gubernur NTT
Drs.Frans Lebu Raya, memberikan ucapan selamat dengan bangga kepada pimpinan
DPRD terpilih. “Di tengah-tengah kita, di hadapan seluruh rakyat NTT yang
menyaksikan peristiwa bermartabat ini, rakyat NTT memberi mandat kepada keempat
pemuda daerah ini, sebagai pimpinan DPRD Provinsi NTT yang terhormat. Di pundak
keempat pemuda ini, rakyat daerah meletakan harapannya, untuk bermitra, untuk
mengawasi dan terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah ini.
Keempatnya kini, bukan lagi mewakili agama, partai politik apalagi kepentingan
pribadi dan golongan. Eksistensi mereka diorientasikan pada tersalurnya
aspirasi rakyat NTT, terselenggaranya pemerintahan, terpenuhinya kebutuhan dan
pengendalian anggaran untuk hidup rakyat NTT yang makin bermartabat” demikian
katanya seraya mengucapkan terima kasih untuk Pimpinan Sementara DPRD Provinsi
NTT. Lebih lanjut, NTT satu mengingatkan berbagai persoalan masyarakat yang
perlu diselesaikan bersama. “Terdapat pula beberapa fenomena yang masih perlu
disikapi secara arif seperti, berkurangnya air dan mengeringnya sumber air
karena penggundulan hutan dan musim kemarau ekstrim. Lahan makin sempit karena
pertambahan penduduk, konversi lahan pertanian untuk pemukiman, terkikisnya
budaya gotong royong dalam bertani dan perubahan pola kepemilikan lahan.
Masalah lainnya adalah terkait isu perdagangan manusia yang kian marak terjadi,
masalah TKI/TKW dan fenomena gunung es HIV/AIDS, perjuangan provinsi kepulauan,
pertambangan serta masalah sosial lainnya” lanjut Frans Lebu Raya.
Sementara itu, dalam pernyataan
pembuka yang dibawakan oleh Alfridus Bria Seran,ST selaku pimpinan DPRD sementara,
disampaikan juga ucapan terima kasih kepada pemerintah Provinsi NTT untuk
dukungannya selama kurang lebih dua bulan kepemimpinan mereka. Dirinya bersama
Nelson Obed Matar,S.IP,M.Hum dan sembilan Fraksi yang ada di DPRD Provinsi NTT
tetap mengharapkan dukungan kerjasama ke depannya. Selanjutnya akan segera
dilakukan pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang antara lain terdiri dari
Lima Komisi dan Badan Musyawarah, Badan Legislasi, Badan Anggaran serta Badan
Kehormatan.
Pada pernyataan penutupan,
H.Anwar Pua Geno,SH selaku Ketua Defenitif menyampaikan terima kasih untuk
dukungan seluruh komponen masyarakat Nusa Tenggara Timur kepada mereka. Secara
khusus disebutkan terima kasih untuk masyarakat di Daerah Pemilihan NTT V
(Ngada, Sikka, Ende, Nagekeo), masyarakat Daerah Pemilihan NTT II (Kabupaten
Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua) dan masyarakat Daerah Pemilihan NTT VI (Alor,
Flores Timur, Lembata). Dalam kesempatan tersebut, Anwar juga menyampaikan ajakan
untuk menjadikan lembaga DPRD sebagai rumah ide, rumah gagasan, rumah besar
bagi aspirasi masyarakat NTT. Anwar mengajak agar seluruh anggota DPRD Provinsi
NTT dapat bekerjasama menjadi negarawan bukan sekedar sebagai seorang politisi.
Saatnya sekarang, bekerja untuk membangun NTT dalam semangat Merah Putih, untuk
mewujudkan NTT hebat.
Untuk memeriahkan acara pelantikan
tersebut, Sekretariat DPRD Provinsi NTT selaku panitia, menghantarkan para
wakil rakyat itu dari Gedung DPRD menuju Aula Utama El Tari dengan tarian
Saraaki, asal Nagekeo yang dibawakan oleh 19 orang penari. Nampak hadir dalam
acara tersebut para undangan antara lain dari unsur Forkompinda Provinsi NTT,
Anggota DPR RI dan DPD RI asal Provinsi NTT seperti Ibrahim A. Meda, para
pimpinan parta politik tingkat pusat maupun provinsi, para sesepuh seperti Mantan
Wakil Gubernur NTT Eston Foenay, para Bupati/Walikota se-NTT, Ketua KPUD
Provinsi NTT, Ketua Panwaslu Provinsi NTT, Pimpinan/Tokoh Agama dan para tokoh lainnya
serta Pimpinan LSM dan Media Massa. Suasana kekeluargaan, persahabatan yang
akrab sangat terasa dalam momen pelantikan itu. Haruskah masyarakat DKI, FPI
dan Calon Gubernurnya belajar berdemokrasi ke NTT?
Viva Demos Cratein…
0 komentar:
Post a Comment