Tuesday 16 August 2016

JADILAH TELADAN BAGI YANG LAIN

“Satyalencana Karyasatya merupakan tanda penghormatan  bagi orang-orang berprestasi dan yang jujur dalam bekerja. Penghargaan terhadap mereka yang menjadi teladan bagi orang lain. Jangan sampai terima penghargaan, tetapi menciptakan sindiran di antara rekan-rekan kerja.” Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya saat acara Penganugerahan Satyalencana Karyasatya X,XX dan XXX Tahun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta Pelepasan Aparatur Sipil Negara Purna Bhakti Periode 1 Januari sampai 1 Agustus 2016 Lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur di Aula Ben Mboi, Jumat (12/8).
Gubernur Frans Lebu Raya menjelaskan pemberian tanda penghormatan tersebut selalu dilakukan  menjelang Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Momentum tersebut sengaja dipilih untuk memperlihatkan penghargaan negara khususnya pemerintah Provinsi NTT terhadap ASN yang telah mengabdikan diri bagi pembangunan di NTT. “Tanda penghargaan tersebut hendaknya menjadi  motivasi agar bekerja lebih giat, inovatif dan kreatif. Jangan bekerja  berdasarkan kebiasaan atau apa adanya. Kerjakan apa yang seharusnya dikerjakan,” pinta Gubernur dalam acara yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Fransiskus Salem, SH, M.Si, Unsur Forkompinda Provinsi NTT serta Pimpinan SKPD Lingkup Pemerintah Provinsi NTT.
Lebu Raya menghimbau kepada para ASN agar menghilangkan pikiran-pikiran negatif dan  kerdil. Sebaliknya harus berani berpikir besar dan positif demi kemajuan daerah.  “Segala sesuatu harus dilihat dari sisi positif. Ciptakan ide cemerlang, lakukan debat-debat program secara kreatif dan inovatif,” sentil Gubernur Lebu Raya. Gubernur meminta agar para ASN  menghargai hasil kerja  sesama, walaupun tugasnya hanya seorang pengantar surat.
Kepada para ASN Purna Bhakti, Gubernur menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan atas segala pengabdian yang telah diberikan bagi masyarakat NTT. “Seluruh capaian yang telah  kita dapatkan merupakan juga hasil karya dan kerja yang telah ditorehkan oleh para purna bhakti. Tugas formal boleh selesai, tapi saya percaya Bapak/Ibu masih punya mimpi besar di benak masing-masing. Marilah kita terus membangun daerah ini dengan cara kita masing-masing, memberikan ide dan masukan lewat tulisan demi NTT yang lebih baik,” ajak Gubernur kepada para ASN yang telah memasuki masa purna bhakti tersebut.

 Seturut Laporan Panitia yang dibacakan oleh Plt. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi NTT, Ishak Nuka, ST, MM, ASN yang menerima Satyalencana Karyasatya berjumlah 202 orang dengan perincian Satya Lencana 30 tahun pengabdian berjumlah 62 orang, Satyalencana  20 tahun masa kerja diberikan kepada 84 orang serta Satyalencana 10 tahun pengabdian diberikan kepada 56 orang ASN. Sementara untuk ASN yang memasuki masa Purna Bhakti sebanyak 132 orang. “Kepada para ASN yang memasuki masa purna bhakti akan diberi tambahan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) sebesar Rp. 5 juta per orang dari Pemerintah Provinsi NTT,” jelas Nuka.

 Di antara para penerima Satyalencana Karyasatya, terdapat nama Bupati TTS, Paulus V.R. Mella yang menerima Satyalencana 30 tahun pengabdian sebagai ASN dan Wakil Bupati TTS, Obed Naitboho yang menerima Satyalencana  atas pengabdiannya sebagai ASN selama 20 tahun.  Acara tersebut dimeriahkan oleh Junior Voice Jemaat Lahare Tofa yang pernah meraih juara pertama dalam Bali International Choir. 

0 komentar:

Post a Comment