“Satyalencana Karyasatya
merupakan tanda penghormatan bagi
orang-orang berprestasi dan yang jujur dalam bekerja. Penghargaan terhadap
mereka yang menjadi teladan bagi orang lain. Jangan sampai terima penghargaan,
tetapi menciptakan sindiran di antara rekan-rekan kerja.” Pernyataan tersebut
disampaikan oleh Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya saat acara Penganugerahan
Satyalencana Karyasatya X,XX dan XXX Tahun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta
Pelepasan Aparatur Sipil Negara Purna Bhakti Periode 1 Januari sampai 1 Agustus
2016 Lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur di Aula Ben Mboi, Jumat
(12/8).
Gubernur Frans Lebu Raya
menjelaskan pemberian tanda penghormatan tersebut selalu dilakukan menjelang Peringatan Hari Kemerdekaan
Republik Indonesia. Momentum tersebut sengaja dipilih untuk memperlihatkan
penghargaan negara khususnya pemerintah Provinsi NTT terhadap ASN yang telah
mengabdikan diri bagi pembangunan di NTT. “Tanda penghargaan tersebut hendaknya
menjadi motivasi agar bekerja lebih
giat, inovatif dan kreatif. Jangan bekerja
berdasarkan kebiasaan atau apa adanya. Kerjakan apa yang seharusnya
dikerjakan,” pinta Gubernur dalam acara yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah
Provinsi NTT, Fransiskus Salem, SH, M.Si, Unsur Forkompinda Provinsi NTT serta
Pimpinan SKPD Lingkup Pemerintah Provinsi NTT.
Lebu Raya menghimbau kepada para
ASN agar menghilangkan pikiran-pikiran negatif dan kerdil. Sebaliknya harus berani berpikir besar
dan positif demi kemajuan daerah.
“Segala sesuatu harus dilihat dari sisi positif. Ciptakan ide cemerlang,
lakukan debat-debat program secara kreatif dan inovatif,” sentil Gubernur Lebu
Raya. Gubernur meminta agar para ASN menghargai hasil kerja sesama, walaupun tugasnya hanya seorang
pengantar surat.
Kepada para ASN Purna Bhakti, Gubernur
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan atas segala pengabdian yang
telah diberikan bagi masyarakat NTT. “Seluruh capaian yang telah kita dapatkan merupakan juga hasil karya dan
kerja yang telah ditorehkan oleh para purna bhakti. Tugas formal boleh selesai,
tapi saya percaya Bapak/Ibu masih punya mimpi besar di benak masing-masing. Marilah
kita terus membangun daerah ini dengan cara kita masing-masing, memberikan ide
dan masukan lewat tulisan demi NTT yang lebih baik,” ajak Gubernur kepada para
ASN yang telah memasuki masa purna bhakti tersebut.
Seturut Laporan Panitia yang dibacakan oleh
Plt. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi NTT, Ishak Nuka, ST, MM, ASN yang
menerima Satyalencana Karyasatya berjumlah 202 orang dengan perincian Satya
Lencana 30 tahun pengabdian berjumlah 62 orang, Satyalencana 20 tahun masa kerja diberikan kepada 84 orang
serta Satyalencana 10 tahun pengabdian diberikan kepada 56 orang ASN. Sementara
untuk ASN yang memasuki masa Purna Bhakti sebanyak 132 orang. “Kepada para ASN
yang memasuki masa purna bhakti akan diberi tambahan Tunjangan Perbaikan
Penghasilan (TPP) sebesar Rp. 5 juta per orang dari Pemerintah Provinsi NTT,”
jelas Nuka.
Di antara para penerima Satyalencana
Karyasatya, terdapat nama Bupati TTS, Paulus V.R. Mella yang menerima
Satyalencana 30 tahun pengabdian sebagai ASN dan Wakil Bupati TTS, Obed Naitboho
yang menerima Satyalencana atas
pengabdiannya sebagai ASN selama 20 tahun.
Acara tersebut dimeriahkan oleh Junior Voice Jemaat Lahare Tofa yang
pernah meraih juara pertama dalam Bali International Choir.
0 komentar:
Post a Comment