“Hal yang
membanggakan adalah, siswa-siswi kita punya kemampuan yang luar biasa. Artinya anak-anak
NTT juga bisa. Selama ini, orang selalu miris menilai, memberikan predikat
buruk kepada NTT. Karenanya, saya menaruh harapan pada dunia pendidikan untuk
memperbaiki semua citra buruk itu. Harus berani berpikir besar.”
Oleh :
Lucius W. Luly
Demikian ungkap Drs. Frans Lebu Raya, Gubernur NTT, dalam Seremoni Wisuda bagi 55 orang siswa/i Taman Kanak-Kanak (TK)
hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) Nusa Cendana International Plus School (NCIP’s) serta SMP dan SMA Saint Peter, bertempat di Ballroom Swiss Belinn
Kristal Kupang, Selasa (14/06). Ungkapan di atas
juga menunjukan rasa bangganya kepada para siswa dan guru yang tampil sangat
percaya diri menggunakan bahasa asing. Bukan cuman Bahasa Inggris dan Bahasa
Mandarin, Bahasa Spanyol pun digunakan salah satu siswi dengan fasihnya saat
berbicara, menyampaikan sambutannya mewakili para wisudawan.
“Anak-anak
kita perlu dijaga agar selain cerdas, kreatif dan inovatif, juga memiliki karakter
yang kuat sebagai warga bangsa. Hal ini penting, sehingga mereka tidak
tercerabut dari budayanya sendiri. Penting kembali diajarkan Pancasila, penghayatan
nilai-nilai budaya lokal lewat seni, menghidupkan lagi semangat gotong royong,
bukan semangat individualistis” lanjut Gubernur dua periode itu.
Beliau juga menyentil pentingnya menambah
rombongan belajar selain menjaga kualitas pendidikan. Gubernur
mengajak agar Servas Mario Foundation (SMF) dapat mendorong peningkatan jumlah anak-anak NTT yang
berkualitas. Ia sangat percaya, masa depan NTT akan lebih hebat dengan semakin
banyak anak yang berkemampuan lebih. Lebih jauh, Gubernur memberikan motivasi
dengan menyatakan keyakinannya jika mereka yang berkemampuan lebih, akan mampu
menjawab tantangan masa depan yang sangat kompleks.
Sementara itu, Servas
Mario tampil dengan sangat bangganya. Dengan wajah haru, ia mengapresiasi aneka
pencapain yang sudah diperoleh. Untuk kelulusan Tahun 2016 ini, SMP NCIP’s dan
SMP Saint Peter menempati urutan ke dua dan ke tiga dari 45 sekolah pelaksana
Ujian Nasional di Kota Kupang. Tanpa sungkan, ia memuji anak-anak didiknya. Apresiasi
juga diberikannya kepada tim guru yang telah memberikan dedikasinya, dalam
acara yang mengambil tema ‘Dengan Disiplin Tinggi, Kita Tingkatkan Kualitas
Pendidikan Nasional’.
“Walau
banyak dikritik, kami terus berupaya memberikan yang terbaik. Banyak sudah
prestasi yang diraih hingga ke tingkat nasional. Karena itu, saya meyakini
sebagai pribadi yang mau berdiri tegak, harus siap untuk dikritik” kurang lebih
seperti itu kata Servas Mario, selaku
ketua yayasan dalam sambutan tertulisnya. Sesaat sebelumnya, ia sedikit menceritakan
kembali sejarah berdirinya sekolah bilingual itu di awal Oktober 2011 lalu.
“Saat itu, saya diminta oleh Almarhum Bapak Piet A. Tallo selaku
Gubernur dan Pak Frans Lebu Raya sebagai Wakil Gubernur NTT untuk kembali
membangun daerah. Saya diminta untuk coba menghadirkan sekolah bertaraf
Internasional di Kota Kupang. Karena dukungan beliau berdua, saya akhirnya
memberanikan diri untuk kembali ke Kupang” lanjut pria yang biasa disapa Father
Mario oleh para siswanya itu. Suasana haru juga terasa, saat Servas mengajak
hadirin menundukkan kepala, sejenak mengenang Mrs.Hironima Pelilin, salah
seorang pengajar yang wafat pada tanggal 8 Juni 2016.
“Kalian telah diwisuda, tetapi semua belum berakhir di sini. Lanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Memasuki fase baru, membutuhkan waktu
untuk beradaptasi, dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi lagi” begitu kata
Mrs.Petra Dratia Asa, Kepala Sekolah SMP NCIP’s ketika membacakan sambutan
mewakili para kepala sekolah. Senyum tawa bahagia para siswa dan orang tuanya
menghiasi ruang acara siang itu. Mereka telah dikukuhkan dan pantas untuk
mengenyam pendidikan lanjutan.
Tampak hadir Ibu Lusia Adinda Lebu Raya dan para orang tua siswa lainnya
yang juga sempat meluangkan waktu mereka. Acara yang dimeriahkan dengan aneka nyanyian
itu dihadiri juga oleh para kepala sekolah, segenap guru dan anggota panitia perayaan wisuda.
0 komentar:
Post a Comment