“Saya
minta kalau Cruise Tourism ini
dikembangkan oleh ketiga negara, Labuan Bajo harus menjadi sentralnya,” kata
Frans Lebu Raya saat memberikan sambutan pada acara Senior Official Meeting of Trilateral Working Group di Hotel Aston
Kupang, Rabu (10/8). Pertemuan tersebut merupakan yang kedua kalinya setelah
sebelumnya pertemuan pertama berlangsung di Dili pada 30 Maret 2016.Gubernur
NTT, Drs. Frans Lebu Raya mengharapkan agar isu-isu yang didiskusikan dalam
Kerja Sama Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Timor Leste-Australia segera
direalisasikan secara cepat. Salah satunya adalah pengembangan Cruise Tourism atau Pariwisata Pelayaran.
Dalam
pertemuan yang dihadiri Delegasi dari tiga negara tersebut, Lebu Raya
menganjurkan agar tiap negara dibentuk Supporting
Group untuk mempercepat realisasi berbagai rekomendasi yang disepakati.
“Banyak gagasan di atas kertas tapi yang penting adalah output dan langkah
konkret. Dibutuhkan komitmen bersama dari ketiga negara untuk mempercepat
realisasi berbagai kesepakatan,” kata Lebu Raya dalam acara yang dihadiri oleh
Penggagas Kerja Sama Segitiga Pertumbuhan sekaligus staf Ahli Presiden Jokowi,
Komjen (Purn.) Goris Mere, Ketua Komisi V DPR RI, Farry Francis, Unsur
Forkompinda Provinsi serta perwakilan
dari beberapa Kementerian
terkait.
Gubernur
secara khusus menyinggung tentang pentingnya konektivitas udara dan darat untuk
mendukung kerja sama di antara ketiga negara. Pembukaan rute penerbangan
langsung Kupang-Dili-Darwin harus segera diwujudkan. “Khusus untuk NTT dan
Timor Leste harus segera dibuka konektivitas darat. Perusahaaan Umum (Perum)
Damri siap melayani jalur Darat Kupang-Timor Leste. Dengan terjalinnya
konektivitas di antara ketiga negara, pergerakan dan mobilisasi barang dan
orang dapat berjalan lancar,” jelas Lebu Raya. Gubernur juga berharap agar
kerjasama di bidang peternakan dapat meningkatkan pengembangan dan populasi
ternak di NTT untuk memenuhi kebutuhan
pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Ketua
Delegasi Indonesia Boby C. Siagiaan, Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Asia
Kemenko Perekonomian menyatakan Pemerintah sangat komit mendukung Kerjasama
Segitiga Pertumbuhan tersebut.Prioritas yang menjadi pusat perhatian adalah
Transportasi Darat, Transportasi Udara, Pariwisata, Pertanian dan Peternakan.
Dalam proposal program yang dipaparkan oleh salah satu anggota Delegasi Indonesia, Arief Iswariyadi, Staf Asdep
Deputi Potensi Kawasan Perbatasan Darat BNPP, menjelaskan NTT sangat cocok
untuk pengembangan sapi lokal jenis Bali. Sapi tersebut diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dalam Negeri maupun RDTL. “Kami sudah melihat kondisi daerah Tasifeto
Barat di Kabupaten Belu sangat cocok untuk pusat pengembangan kesehatan sapi
lokal,” jelas Arif dalam paparannya.
Sesuai kesepakatan bersama, Pertemuan Lanjutan
Ketiga akan dilaksanakan di Darwin pada awal Desember 2016 atau permulaan tahun
2017.
0 komentar:
Post a Comment